Saat kecil, saya gemar bermain bola. Hampir tiap sore saya dan teman-teman menggiring si kulit bundar itu di lapangan kampung kami.
Peluit kami saat itu cuma satu: azan maghrib. Kadang kami juga menyudahi permainan kalau personelnya berkurang satu per satu – disuruh mandi oleh orang tua kami. Saat ini, saya lebih sering berolah raga lari.
Soal makanan, saya tidak pilih-pilih. Namun, ngiler juga kalau dimasakin tongseng atau brongkos oleh ibu saya. Sebuah kenikmatan yang hakiki.
Sekarang saya juga sedang belajar masak. Lebih tepatnya ikut bantuin istri. Lewat memasak, saya jadi lebih menghargai makanan. Ternyata, proses dari meracik bumbu hingga makanan siap dihidangkan itu tak semudah membuat mie instan.
Oh iya, saya pernah belajar teknik kemudian melanjutkan studi di bidang ilmu ekonomi. Nggak nyambung ya? Hihi. Sebagian orang yang saya temui juga bilang demikian.
Mungkin sekian dulu perkenalan dari saya. Jika mau bertukar sapa, hubungi saya di telegram @bryantara ya. Terima kasih sudah berkunjung.
Tabik,
Fauzan Bryantara